Mempromosikan Keterlibatan Pemelajar BIPA Melalui Pembelajaran Interaktif di Huntingtower School Victoria
oleh Vietcia Meiruly
Dalam program magang yang diselenggarakan oleh Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO), Regional Centre for Quality Improvement for Teachers and Education Personnel (QITEP) in Language (SEAQIL), yang bekerja sama dengan Sekolah Pascasarjana UPI (SPS UPI), dan Huntingtower School Victoria, Australia. Saya diberikan kesempatan untuk menjadi salah satu pengajar.
Program magang ini bertujuan untuk memperluas pengetahuan, keterampilan serta memperkaya pengalaman mengajar pengajar BIPA. Saya sangat bersemangat dengan kesempatan ini dan berharap saya dapat memberikan kontribusi yang berharga dalam upaya meningkatkan kualitas pengajaran BIPA.Selama program magang ini, saya terlibat dalam kegiatan pengajaran di Huntingtower School secara langsung. Meskipun kelas diadakan secara daring, Saya berusaha untuk membuat kelas tetap hidup dan tidak membosankan bagi pemelajar. Alhasil, selama program magang ini saya jadi belajar banyak tentang praktik pengajaran BIPA yang efektif namun tetap menarik dan menyenangkan. Selain itu, saya juga terlibat dalam diskusi dan kolaborasi dengan pengajar lain yang ikut serta dalam program ini. Hal ini akan memberikan kesempatan untuk saling bertukar pengalaman dan belajar dari satu sama lain.
Penggunaan teknologi di kelas di Huntingtower School Victoria yang menjadi faktor penting penyokong basis pembelajaran saya. Penggunaan teknologi ini tidak hanya memberikan manfaat bagi pemelajar, tetapi juga bagi pengajar. Dalam proses pembelajaran BIPA, teknologi dapat membantu pengajar untuk memberikan materi pembelajaran dengan cara yang lebih menarik dan interaktif. Dengan adanya teknologi, pengajar dapat memanfaatkan berbagai macam sumber daya pembelajaran seperti video, gambar, dan audio untuk membantu pemelajar memahami materi dengan lebih baik. Selain itu, teknologi juga memudahkan pengajar untuk memonitor kemajuan pemelajar dalam pembelajaran dan memberikan umpan balik secara langsung.
Selain manfaat tersebut, penggunaan teknologi di kelas juga memberikan manfaat dalam meningkatkan keterlibatan pemelajar dalam pembelajaran. Dalam pengajaran yang konvensional, pemelajar sering kali merasa bosan dan kurang tertarik dengan materi pembelajaran yang disampaikan. Namun, dengan memanfaatkan teknologi, pengajar dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan. Hal ini tentunya dapat membantu , pemelajar untuk lebih tertarik dan bersemangat dalam belajar.
Platform online seperti Microsoft Teams, Canva, Quizlet, Kahoot dsb. sangat membantu pengajar seperti saya dalam melangsungkan pembelajaran jarak jauh. Microsoft Teams adalah aplikasi yang memungkinkan kolaborasi dan komunikasi secara real-time, dapat digunakan untuk rapat, berbagi file, serta menyediakan emoji. Semuanya ada dalam satu tempat yang terbuka dan dapat diakses oleh semua orang. Sedangkan Canva adalah platform desain grafis yang digunakan untuk membuat grafik media sosial dan presentasi. Kedua aplikasi ini cukup membuat pembelajaran menjadi interaktif dan menyenangkan apabila pengajarnya dapat memanfaatkan fitur-fitur keduanya dalam proses pembelajaran secara baik.
Penggunaan teknologi ini dapat diintegrasikan dengan berbagai model pembelajaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan pemelajar. Seperti pada saat murid-murid saya sedang belajar untuk meningkatkan kemampuan berbicara mereka, saya ajak mereka untuk bermain game di Canva bernama Define it! Caranya adalah dengan membuat mereka memilih kosakata mengenai sebuah topik yang spesifik contohnya; makanan dan mereka harus bertanya kepada temannya untuk mendefinisikan kata tersebut. Pemelajar yang ditanya akan menulis empat sampai lima kosakata yang berkaitan dengan topik tersebut dicanvas yang telah disediakan. Canva ini bisa digunakan sebagai papan tulis bersama karena tautannya dapat dibagikan pada pemelajar secara bersamaan, pemelajar juga dapat mengakses bahan ajar tersebut dan menambahkan tulisannya secara real-time.
Mempromosikan keterlibatan pemelajar adalah aspek penting dari pengajaran BIPA yang efektif. Saat pemelajar terlibat dalam pembelajaran mereka, mereka lebih cenderung untuk mengingat informasi, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, dan berpartisipasi aktif di dalam kelas. Perencanaan pembelajaran interaktif adalah pendekatan pengajaran yang menekankan partisipasi aktif dan kolaborasi di antara para pemelajar. Pendekatan ini melibatkan perancangan pelajaran yang menggabungkan berbagai kegiatan dan metode untuk melibatkan pemelajar, seperti kerja kelompok, diskusi, kegiatan langsung, dan integrasi teknologi. Dengan perencanaan pembelajaran interaktif, pengajar dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendorong pemelajar untuk saling belajar, bertanya, dan berbagi ide.
Di Huntingtower School Victoria, saya menggunakan berbagai teknik untuk mendorong keterlibatan pemelajar melalui perencanaan pembelajaran yang interaktif. Salah satu teknik ini adalah melalui pembelajaran kolaboratif. Kerja kelompok merupakan komponen utama dari perencanaan pembelajaran interaktif, di mana para pemelajar ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil dan bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tugas. Dengan cara ini, pemelajar dapat belajar satu sama lain, mengembangkan keterampilan komunikasi dan kerja sama tim, serta membangun hubungan yang kuat dengan rekan-rekan mereka.
Integrasi teknologi juga merupakan aspek penting dalam pembelajaran interaktif di Huntingtower School Victoria. Penggunaan teknologi di dalam kelas dapat menjadi alat yang ampuh untuk mendorong keterlibatan pemelajar. Pengajar menggunakan papan tulis interaktif, sumber daya online, dan aplikasi pendidikan untuk menciptakan lingkungan belajar yang dinamis yang menarik perhatian pemelajar dan membantu mereka memahami konsep-konsep yang kompleks. Perencanaan pembelajaran interaktif memiliki manfaat penting, yaitu membantu pemelajar memahami materi dengan lebih baik. Melalui kegiatan langsung dan diskusi bersama, pemelajar dapat menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi nyata. Ini membantu pemelajar melihat betapa relevannya apa yang mereka pelajari dan memperkuat keterhubungan mereka dengan materi tersebut.
Perencanaan pembelajaran interaktif juga bermanfaat dalam mengakomodasi gaya belajar yang beragam. Setiap pemelajar memiliki cara belajar yang berbeda, dan perencanaan pembelajaran interaktif memberikan kesempatan bagi mereka untuk terlibat dengan materi secara beragam. Misalnya, pemelajar yang lebih visual dapat mengambil manfaat dari penggunaan diagram atau video, sedangkan pemelajar yang lebih auditori dapat mengambil manfaat dari diskusi kelompok atau presentasi. Dengan demikian, pendekatan ini membantu pemelajar belajar sesuai dengan preferensi mereka masing-masing. Terlebih perencanaan pembelajaran interaktif juga berperan dalam membentuk budaya kelas yang positif. Ketika pemelajar aktif terlibat dalam proses pembelajaran, mereka cenderung lebih termotivasi dan antusias dalam menghadiri kelas. Hal ini berdampak pada terbentuknya lingkungan belajar yang positif dan mendukung, di mana pemelajar merasa nyaman untuk bertanya dan berbagi ide. Dalam atmosfer yang seperti itu, pemelajar merasa dihargai dan diakui, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih baik.
Secara keseluruhan, penggunaan teknologi yang diintegrasikan dalam pembelajaran interaktif di kelas di Huntingtower School Victoria memberikan banyak manfaat bagi pemelajar dan pengajar. Dalam proses pembelajaran, teknologi dapat membantu pengajar untuk memberikan materi pembelajaran dengan cara yang lebih menarik dan interaktif, sementara pemelajar dapat menjadi lebih tertarik dan bersemangat dalam belajar. Selain itu, penggunaan teknologi di kelas juga dapat mempersiapkan pemelajar untuk menghadapi tantangan di masa depan dan memperoleh peluang yang lebih baik dalam dunia kerja.
Saya berterima kasih kepada SEAMEO, SEAQIL, SPS UPI, dan Huntingtower School atas kesempatan ini. Saya telah berkomitmen menjalani program magang ini dengan penuh semangat dan memanfaatkan setiap kesempatan yang diberikan kepada saya. Saya yakin bahwa ini menjadi pengalaman yang berharga dan bermanfaat bagi perkembangan profesional saya.